Sah! – Gerakan Pramuka di Indonesia tidak hanya dikenal sebagai organisasi yang fokus pada pembinaan karakter dan pendidikan nonformal, tetapi juga memiliki kontribusi nyata dalam dunia usaha.
Salah satu bukti nyata dari keterlibatan Gerakan Pramuka dalam dunia bisnis adalah keberadaan PT Molino, sebuah perusahaan yang sepenuhnya dimiliki dan dikelola oleh Gerakan Pramuka.
Artikel ini akan mengajak Anda untuk mengenal lebih dekat PT Molino, perusahaan yang memiliki peran strategis dalam mendukung kegiatan kepramukaan di Indonesia.
Sejarah Berdirinya PT Molino
PT Molino didirikan pada tahun 1970 dengan tujuan yang sangat mulia. Perusahaan ini lahir dari prakarsa Kak Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka.
Kak Sultan, yang juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, berperan penting dalam pendirian PT Molino dengan menyumbangkan aset pribadinya sebagai modal awal.
Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen Kak Sultan untuk memastikan Gerakan Pramuka memiliki sumber daya finansial yang memadai untuk mendukung berbagai kegiatan dan program pendidikan yang diusungnya.
Sejak awal pendiriannya, PT Molino didesain sebagai perusahaan yang berorientasi pada profit. Tujuannya adalah agar perusahaan ini dapat memberikan kontribusi finansial yang signifikan bagi Gerakan Pramuka, sehingga organisasi ini dapat terus berkembang dan menjalankan misinya dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia.
Integrasi dan Pengembangan Usaha
Memasuki tahun 2010, di bawah kepemimpinan Kak Azrul Azwar sebagai Ketua Kwarnas, PT Molino mengalami fase integrasi dan pengembangan yang signifikan.
PT Molino diintegrasikan dengan Badan Usaha Pramuka (BUPP) dan Kedai Pramuka dalam sebuah rencana bisnis yang ambisius, yaitu Business Plan PT Molino Pramuka 2010-2015.
Rencana ini bertujuan untuk memperkuat posisi PT Molino sebagai unit usaha yang tidak hanya mendukung pendanaan Gerakan Pramuka, tetapi juga berperan sebagai media pengembangan kewirausahaan bagi anggotanya.
Berbagai usaha dikembangkan oleh PT Molino, termasuk jasa manajemen acara dan pameran, jasa pemasaran dan sponsorship, jasa travel dan Scout tourism, produksi materi pelatihan kepramukaan berbasis teknologi CMC (Computer Mediated Communication), serta penyelenggaraan program edutainment dan capacity building yang terinspirasi dari nilai-nilai Pramuka.
Bidang usaha ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi Gerakan Pramuka, tetapi juga memperkuat misi pendidikan dan pembinaan karakter yang diusung oleh organisasi ini.
PT Molino sebagai Pusat Kewirausahaan Pramuka
Salah satu visi besar dari pendirian PT Molino adalah menjadikannya sebagai Pusat Wirausaha Pramuka. Langkah ini sejalan dengan pencanangan “Gerakan Nasional Kewirausahaan” oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 2011.
PT Molino diharapkan dapat menjadi wadah bagi anggota Pramuka untuk mengembangkan sikap dan keterampilan kewirausahaan mereka. Dengan adanya PT Molino, diharapkan pula bahwa Pramuka dapat berkontribusi lebih dalam dunia bisnis dan ekonomi nasional, sekaligus memperkuat posisi Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang relevan dan berdampak di tengah masyarakat.
Kondisi Terkini dan Kepemimpinan PT Molino
Meskipun sempat terdampak oleh pandemi Covid-19, PT Molino berhasil bertahan dan secara perlahan bangkit kembali.
Di bawah kepemimpinan Kak Budi Waseso sebagai Ketua Kwarnas, PT Molino terus melakukan inovasi dan pengembangan untuk memastikan keberlangsungan bisnisnya. Saat ini, perusahaan ini dipimpin oleh sejumlah profesional yang berkomitmen untuk membawa PT Molino ke arah yang lebih baik, termasuk:
- Komisaris Utama: Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar Utomo, S.IP., M.AP
- Komisaris: Iman Suhasto
- Direktur Utama: Yogo Wasono
- Direktur Operasional: Rio Ashadi
- Direktur Keuangan: Rapin Mudiardjo
Dengan kepemimpinan yang solid dan visi yang jelas, PT Molino diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi Gerakan Pramuka serta masyarakat luas.
Kunjungi laman sah.co.id dan instagram @sahcoid untuk informasi menarik lainnya.